Langsung ke konten utama

Wanita kecilku

Malam Panjang


Dari semalam tidurku tak nyenyak, entah apa yang membuat hari serasa gelap, mungkin saja kau marah, karena akhir akhir ini, ku tak mengabarimu.
Mentari pagi membuat hatiku hancur, teringat hangatnya dirimu yang telah hilang, kini yang terasa adalah sikap dingin darimu.

Langkah awal harus bisa direalisasi. Sebelas Januari di ruangan lima kali empat ini, tepat pukul 23:00 atau bisa kita sebut jam sebelas malam, hari dimana separuh malam telah tumbang, kita mengawali dengan debat, dengar pendapat antara kau dan aku, kau terlihat tak baik baik saja malam ini, setelah cemburu mengoyak jiwamu yang sempat tenang dengan kehadiranku, sebenarnya kau tak berhak untuk cemburu, apalagi titik permasalahan yang entah dari mana dan apa sebabnya.

Syukurlah kau pandai mengalihkan pembicaraan, seketika kau ambil segelas air tuk tenangkan diri yang semakin khawatir ini. Terimakasih telah mau bicarakan semua dengan cara baik baik setelah kau menutup diri, membungkam apa yang kau rasa selama ini.

***

Air yang bening itu ketika diaduk akan berpusar, beriak dan bergelombang namun tidak akan keruh.
Seperti itulah seharusnya hati kita. Bolehlah marah, kecewa, sedih,  namun sebentar saja, yang paling penting janganlah kita kehilangan kejernihan pandangan.

Untukmu, terima kasih telah berusaha sejauh ini.
Terima kasih telah belajar sejauh ini
Terima kasih telah bersabar sejauh ini
Terima kasih telah berjuang sejauh ini
Dan terima kasih telah memahami sejauh ini. 

Komentar

Posting Komentar